Rabu, 01 Oktober 2014

teknologi

jAKARTA - Perkembangan teknologi informasi (TI) memang sangat menentukan masa depan anak bangsa. Bagaimana tidak, TI sangat dibutuhkan oleh semua orang seperti dunia kerja, maka tiap perusahaan pasti membutuhkannya.

Apalagi sekarang ini zaman globalisasi, maka tak heran jika para mahasiswa mendominasi memilih jurusan TI dan jurusan tersebut menjadi primadona di hampir semua kampus.

Belum lama ini, dalam debat Calon Presiden (capres) antara Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi dan Prabowo Subianto pun menekankan pentingnya menerapkan E-Governance dalam penyusunan anggaran, pemungutan pajak hingga pengurusan perizinan. Mereka juga menyepakati ekonomi kreatif sebagai akselerator utama pembangunan nasional.

Seperti Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Terpadu Nurul Fikri menyadari urgensi inovasi di bidang TI. Oleh karena itu, Ketua STT Nurul Fikri Rusmanto Maryanto mengatakan, sejak 1994, pihaknya menyelenggarakan lembaga kursus komputer berbasis Open Source.

"Kami menggalang ahli komputer untuk mendidik tenaga-tenaga muda yang mahir dan siap bekerja di sektor manapun,” ucap Pakar Linux itu, seperti keterangan tertulis yang diterima Okezone, Rabu (13/8/2014).

Cukup banyak korporasi swasta dan lembaga negara yang bekerjasama dengan STT Nurul Fikri untuk pelatihan dan penyiapan sumber daya manusia (SDM) TI, seperti PT Bukit Asam, Matsushita dari Jepang, Huawei dari Cina, Nuvoton Technology Corporation dari Taiwan, Pusinfolahta TNI, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) dan Kementerian Sosial (Kemensos).

Selain itu, Pembantu Ketua III STT Nurul Fikri Masagus Hendri mengungkapkan, pihaknya juga menyelenggarakan pelatihan TI secara gratis kepada mahasiswa miskin dan kaum dhuafa yang bekerjasama dengan Lazis PLN.

"Mereka dididik secara intensif dan berhak mendapat sertifikat kompetensi berstandar nasional,” ujar Pemimpin Career Development Centre (CDC) itu.

Berdasarkan pengalaman tersebut, pada 13 Agustus 2012 lalu lembaga kursus dikembangkan menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Ada dua program studi (prodi) yang ditawarkan untuk tingkat sarjana, yaitu TI dan Sistem
Informasi (SI).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Ir. Tifatul Sembiring pun juga pernah menghadiri momen ekspo dan menyatakan bahwa STT Nurul Fikri menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam format Cyber Campus. Seluruh proses belajar-mengajar diupayakan dengan metoda E-Learning memanfaatkan multimedia.

Dalam rangka Dies Natalis ke-2, pada hari ini STT Nurul Fikri menggelar diskusi bersama Direktur Jenderal (Dirjen) PPI Kemenkominfo, Prof. Dr. Ing. Kalamullah Ramli dan Penemu alat deteksi kanker berbasis Tomografi, Dr. Warsito P. Taruno. Selain itu, hadir pula Sekretaris Pelaksana Kopertis IV Dr. Subahi Idris MSc., dan Pakar Pendidikan Ilmu Komputer Dr. Prihandoko. Diskusi tersebut akan diikuti oleh Kepala Sekolah dan Guru SMA/SMK/MA se-Jabodetabek.

STT Nurul Fikri memiliki motto “Cyber Campus for Innovation and Character Building”, mendorong upaya inovasi di berbagai bidang, terutama dengan memanfaatkan kemajuan TI. Daya saing Indonesia di pentas global akan semakin meningkat, jika potensi dan kompetensi kaum muda digembleng dalam bidang TI. (fsl) (rhs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar