Kamis, 02 Oktober 2014

hal terunik di kampus

waktu saya terlambat terjepit dipintu lift gkb 1 saya jadi malu dan muka saya merah pada saat itu saya masuk kuliah jam 18.15 saya langsung ke kamar mandi untuk menahan malu dari teman-teman ku pada saat itu pelajaran sudah dimulai aku dan teman ku menahan ketawa

Rabu, 01 Oktober 2014

teknologi

jAKARTA - Perkembangan teknologi informasi (TI) memang sangat menentukan masa depan anak bangsa. Bagaimana tidak, TI sangat dibutuhkan oleh semua orang seperti dunia kerja, maka tiap perusahaan pasti membutuhkannya.

Apalagi sekarang ini zaman globalisasi, maka tak heran jika para mahasiswa mendominasi memilih jurusan TI dan jurusan tersebut menjadi primadona di hampir semua kampus.

Belum lama ini, dalam debat Calon Presiden (capres) antara Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi dan Prabowo Subianto pun menekankan pentingnya menerapkan E-Governance dalam penyusunan anggaran, pemungutan pajak hingga pengurusan perizinan. Mereka juga menyepakati ekonomi kreatif sebagai akselerator utama pembangunan nasional.

Seperti Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Terpadu Nurul Fikri menyadari urgensi inovasi di bidang TI. Oleh karena itu, Ketua STT Nurul Fikri Rusmanto Maryanto mengatakan, sejak 1994, pihaknya menyelenggarakan lembaga kursus komputer berbasis Open Source.

"Kami menggalang ahli komputer untuk mendidik tenaga-tenaga muda yang mahir dan siap bekerja di sektor manapun,” ucap Pakar Linux itu, seperti keterangan tertulis yang diterima Okezone, Rabu (13/8/2014).

Cukup banyak korporasi swasta dan lembaga negara yang bekerjasama dengan STT Nurul Fikri untuk pelatihan dan penyiapan sumber daya manusia (SDM) TI, seperti PT Bukit Asam, Matsushita dari Jepang, Huawei dari Cina, Nuvoton Technology Corporation dari Taiwan, Pusinfolahta TNI, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) dan Kementerian Sosial (Kemensos).

Selain itu, Pembantu Ketua III STT Nurul Fikri Masagus Hendri mengungkapkan, pihaknya juga menyelenggarakan pelatihan TI secara gratis kepada mahasiswa miskin dan kaum dhuafa yang bekerjasama dengan Lazis PLN.

"Mereka dididik secara intensif dan berhak mendapat sertifikat kompetensi berstandar nasional,” ujar Pemimpin Career Development Centre (CDC) itu.

Berdasarkan pengalaman tersebut, pada 13 Agustus 2012 lalu lembaga kursus dikembangkan menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Ada dua program studi (prodi) yang ditawarkan untuk tingkat sarjana, yaitu TI dan Sistem
Informasi (SI).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Ir. Tifatul Sembiring pun juga pernah menghadiri momen ekspo dan menyatakan bahwa STT Nurul Fikri menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam format Cyber Campus. Seluruh proses belajar-mengajar diupayakan dengan metoda E-Learning memanfaatkan multimedia.

Dalam rangka Dies Natalis ke-2, pada hari ini STT Nurul Fikri menggelar diskusi bersama Direktur Jenderal (Dirjen) PPI Kemenkominfo, Prof. Dr. Ing. Kalamullah Ramli dan Penemu alat deteksi kanker berbasis Tomografi, Dr. Warsito P. Taruno. Selain itu, hadir pula Sekretaris Pelaksana Kopertis IV Dr. Subahi Idris MSc., dan Pakar Pendidikan Ilmu Komputer Dr. Prihandoko. Diskusi tersebut akan diikuti oleh Kepala Sekolah dan Guru SMA/SMK/MA se-Jabodetabek.

STT Nurul Fikri memiliki motto “Cyber Campus for Innovation and Character Building”, mendorong upaya inovasi di berbagai bidang, terutama dengan memanfaatkan kemajuan TI. Daya saing Indonesia di pentas global akan semakin meningkat, jika potensi dan kompetensi kaum muda digembleng dalam bidang TI. (fsl) (rhs)

kota malang

Sejarah dan Asal-usul Kota Malang

Adalah seorang raja yang bijaksana dan amat sakti, Dewasimha namanya. Ia menjaga istananya yang berkilauan serta dikuduskan oleh api suci Sang Putikewara (Ciwa). Berbahagialah sang Raja Dewasimha karena dewa-dewa telah menganugerahkan dalam hidupnya seorang putera sebagai pewaris mahkotanya. Putra yang kemudian menjadi pelindung kerajaan itu bernama Liswa atau juga dikenal sebagai Gajayana. Adalah Gajayana seorang raja yang begitu dicintai rakyatnya, berbudi luhur dan berbuat baik untuk kaum pendeta serta penuh baktu sesungguh-sungguhnya kepada Resi Agastya.
Sebagai tanda bakti yang tulus kepada Resi tersebut, sang Raja Gajayana telah membangun sebuah candi yang permai untuk mahresi serta untuk menjadi penangkal segala penyakit dan malapetaka kerajaan. Jikalau nenek moyangnya telah membuat arca Agstya dari kayu cendana, maka Raja Gajayana sebagai pernyataan bakti dan hormatnya telah memerintahkan kepada pemahat-pemahat ternama di seantero kerajaan untuk membuat arca Agastya dari batu hitam nan indah, agar semua dapat melihatnya. Arca Agastya yang diberi nama Kumbhayoni itu, atas perintah raja yang berbudi luhur tersebut kemudian diresmikan oleh para Regveda, para Brahmana, pendeta-pendeta terkemuka dan para penduduk negeri yang ahli, pada tahun Saka, Nayana-Vava-Rase(682) bulan Magasyirsa tepat pada hari Jum’at separo terang.
Ia Raja Gajayana yang perkasa itu adalah seorang agamawan yang sangat menaruh hormat kepada para pendeta. Dihadiahkannya kepada mereka tanah-tanah beserta sapi yang gemuk, sejumlah kerbau, budak lelaki dan wanita, serta berbagai keperluan hidup seperti sabun-sabun tempat mandi, bahan upacara sajian, rumah-rumah besar penuh perlengkapan hidup seperti : penginapan para brahmana dan tamu, lengkap dengan pakaian-pakaian, tempat tidur dan padi, jewawut. Mereka yang menghalang-halangi kehendak raja untuk memberikan hadiah-hadiah seperti itu, baik saudara-saudara, putera-putera raja, dan Menteri Pertama, maka mereka akan menjadi celaka karena pikiran-pikiran buruk dan akan masuk ke neraka dan tidak akan memperoleh keoksaan di dunia atau di alam lain. Ia, sebaliknya selalu berdoa dan berharap semoga keturunannya bergirang hati dengan hadiah-hadiah tersebut, memperhatikan dengan jiwa yang suci, menghormati kaum Brahmana dan taat beribadat, berbuat baik, menjalankan korban, dan mempelajari Weda. Semoga mereka menjaga kerajaan yang tidak ada bandingannya ini seperti sang Raja telah menjaganya.
Raja Gajayana mempunyai seorang puteri Uttejena yang kelak meneruskan Vamcakula ayahandanya yang bijaksana itu.
Cerita di atas diangkat sari satu prasasti yang bernama “Prasasti Dinaya atau Kanjuruhan” menurut nama desa yang disebutkan dalam piagam tersebut. Seperti tertulis di dalamnya, prasasti ini memuat unsure penanggalan dalam candrasengkala yang berbunyi : “Nayana-vaya-rase” yang bernilai 682 tahun caka atau tahun 760 setelah Masehi.
Apabila prasasti itu dikeluarkan oleh Raja Gajayana pada tahun 760 sesudah Masehi, maka paling tidak prasasti itu merupakan sumber tertulis tertua tentang adanya fasilitas politik yakni berdirinya kerajaan Kanjuruan di wilayah Malang. Tempat itu sekarang dikenal dengan nama Dinoyo terletak 5 km sebelah barat Kota Malang. Di tempat ini menurut penduduk disana, masih ditemukan patung Dewasimha yang terletak di tengah pasar walaupun hampir hilang terbenam ke dalam tanah.
Malangkucecwara berasal dari tiga kata, yakni : Mala yang berarti segala sesuatu yang kotor, kecurangan, kepalsuan, atau bathil, Angkuca yang berarti menghancurkan atau membinasakan dan Icwara yang berarti Tuhan. Dengan demikian Malangkucecwara berarti “TUHAN MENGHANCURKAN YANG BATHIL”.
Walaupun nama Malang telah mendarah daging bagi penduduknya, tetapi nama tersebut masih terus merupakan tanda tanya. Para ahli sejarah masih terus menggali sumber-sumber untuk memperoleh jawaban yang tepat atas pernyataan tersebut di atas. Sampai saat ini telah diperoleh beberapa hipotesa mengenai asal-usul nama Malang tersebut. Malangkucecwara yang tertulis di dalam lambang kota itu, menurut salah satu hipotesa merupakan nama sebuah bangunan suci. Nama bangunan suci itu sendiri diketemukan dalam dua prasasti Raja Balitung dari Jawa Tengah yakni prasasti Mantyasih tahun 907, dan prasasti 908 yakni diketemukan di satu tempat antara Surabaya-Malang. Namun demikian dimana letak sesungguhnya bangunan suci Malangkucecwara itu, para ahli sejarah masih belum memperoleh kesepakatan. Satu pihak menduga letak bangunan suci itu adalah di daerah gunung Buring, satu pegunungan yang membujur di sebelah timur kota Malang dimana terdapat salah satu puncak gunung yang bernama Malang. Pembuktian atas kebenaran dugaan ini masih terus dilakukan karena ternyata, disebelah barat kota Malang juga terdapat sebuah gunung yang bernama Malang.
Pihak yang lain menduga bahwa letak sesungguhnya dari bangunan suci itu terdapat di daerah Tumpang, satu tempat di sebelah utara kota Malang. Sampai saat ini di daerah tersebut masih terdapat sebuah desa yang bernama Malangsuka, yang oleh sebagian ahli sejarah, diduga berasal dari kata Malankuca yang diucapkan terbalik. Pendapat di atas juga dikuatkan oleh banyaknya bangunan-bangunan purbakala yang berserakan di daerah tersebut, seperti candi Jago dan candi Kidal, yang keduanya merupakan peninggalan zaman kerajaan Singasari.
Dari kedua hipotesa tersebut di atas masih juga belum dapat dipastikan manakah kiranya yang terdahulu dikenal dengan nama Malang yang berasal dari nama bangunan suci Malangkucecwara itu. Apakah daerah di sekitar Malang sekarang, ataukah kedua gunung yang bernama Malang di sekitar daerah itu.
Sebuah prasasti tembaga yang ditemukan akhir tahun 1974 di perkebunan Bantaran, Wlingi, sebelah barat daya Malang, dalam satu bagiannya tertulis sebagai berikut : “………… taning sakrid Malang-akalihan wacid lawan macu pasabhanira dyah Limpa Makanagran I ………”. Arti dari kalimat tersebut di atas adalah : “ …….. di sebelah timur tempat berburu sekitar Malang bersama wacid dan mancu, persawahan Dyah Limpa yaitu ………”
Dari bunyi prasasti itu ternyata Malang merupakan satu tempat di sebelah timur dari tempat-tempat yang tersebut dalam prasasti tiu. Dari prasasti inilah diperoleh satu bukti bahwa pemakaian nama Malang telah ada paling tidak sejak abad 12 Masehi.
Hipotesa-hipotesa terdahulu, barangkali berbeda dengan satu pendapat yang menduga bahwa nama Malang berasal dari kata “Membantah” atau “Menghalang-halangi” (dalam bahasa Jawa berarti Malang). Alkisah Sunan Mataram yang ingin meluaskan pengaruhnya ke Jawa Timur telah mencoba untuk menduduki daerah Malang. Penduduk daerah itu melakukan perlawanan perang yang hebat. Karena itu Sunan Mataram menganggap bahwa rakyat daerah itu menghalang-halangi, membantah atau malang atas maksud Sunan Mataram. Sejak itu pula daerah tersebut bernama Malang.
Timbulnya karajaan Kanjuruhan tersebut, oleh para ahli sejarah dipandang sebagai tonggak awal pertumbuhan pusat pemerintahan yang sampai saat ini, setelah 12 abad berselang, telah berkembang menjadi Kota Malang.
Setelah kerajaan Kanjuruhan, di masa emas kerajaan Singasari (1000 tahun setelah Masehi) di daerah Malang masih ditemukan satu kerajaan yang makmur, banyak penduduknya serta tanah-tanah pertanian yang amat subur. Ketika Islam menaklukkan kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400, Patih Majapahit melarikan diri ke daerah Malang. Ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan Hindu yang merdeka, yang oleh putranya diperjuangkan menjadi satu kerajaan yang maju. Pusat kerajaan yang terletak di kota Malang sampai saat ini masih terlihat sisa-sisa bangunan bentengnya yang kokoh bernama Kutobedah di desa Kutobedah.
Adalah Sultan Mataram dari Jawa Tengah yang akhirnya datang menaklukkan daerah ini pada tahun 1614 setelah mendapat perlawanan yang tangguh dari penduduk daerah ini.
Mengapa Malang?
Sebelum tahun 1964, dalam lambang kota Malang terdapat tulisan ; “Malang namaku, maju tujuanku” terjemahan dari “Malang nominor, sursum moveor”. Ketika kota ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-50 pada tanggal 1 April 1964, kalimat-kalimat tersebut berubah menjadi : “Malangkucecwara”. Semboyan baru ini diusulkan oleh almarhum Prof. Dr. R. Ng. Poerbatjaraka, karena kata tersebut sangat erat hubungannya dengan asal-usul kota Malang yang pada masa Ken Arok kira-kira 7 abad yang lampau telah menjadi nama dari tempat di sekitar atau dekat candi yang bernama Malangkucecwara.
Sekilas Sejarah Pemerintahan
Kota malang mulai tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda, terutama ketika mulai di operasikannya jalur kereta api pada tahun 1879. Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.
Malang merupakan sebuah Kerajaan yang berpusat di wilayah Dinoyo, dengan rajanya Gajayana.
  • Tahun 1767 Kompeni memasuki Kota
  • Tahun 1821 kedudukan Pemerintah Belanda di pusatkan di sekitar kali Brantas
  • Tahun 1824 Malang mempunyai Asisten Residen
  • Tahun 1882 rumah-rumah di bagian barat Kota di dirikan dan Kota didirikan alun-alun di bangun.
  • 1 April 1914 Malang di tetapkan sebagai Kotapraja
  • 8 Maret 1942 Malang diduduki Jepang
  • 21 September 1945 Malang masuk Wilayah Republik Indonesia
  • 22 Juli 1947 Malang diduduki Belanda
  • 2 Maret 1947 Pemerintah Republik Indonesia kembali memasuki Kota Malang.
  • 1 Januari 2001, menjadi Pemerintah Kota Malang.

sumber:http://dymasgalih.wordpress.com/kota-malang/malang-kota-bunga/

sejarah pgsd

/Penyelenggaraan program studi PGSD diawali dengan dibukanya Program D2 PGSD pada tahun 1992 dengan SK No. 400B/DIKTI/Kep/1992. Kemudian dibuka program S1 dimulai tahun 2002 dengan izin operasional No. 914/D/T/2002. Pada saat ini telah dibuka pula program Pasca Sarjana/S2 Program Pendidikan Dasar.
Program Stusi PGSD Bumi Siliwangi FIP UPI terus melakukan peningkatan mutu daan relevansi produk-produk akademiknya, pengembangan staf, modernisasi prasarana dan saran pendidikan, termasuk infrastruktur teknologi informasi (ICT), meninfkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, pengembangan suasana akademik dan kepedulian pada kualitas dalam komunitas kampus

PROGRAM
S1 Regular; mahasiswa biasa yang rekruitmentnya melalui UM UPI.
S1 PJJ; mahasiswa yang sudah menjadi guru diseleksi oleh Dikti melalui pemda.
S1 PHK; mahasiswa yang berasal dari Pemda atas kerjasama Dikti.
S1 Dual Modes; mahasiswa  melalui seleksi UPI.
S1 Kerja Pemda; mahasiswa melalui kerjasama dengan Pemda

VISI
  1. Menjadi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang mampu menghasilkan calon guru SD yang profesional  serta mampu memberikan keteladanan, membangun dan mengembangkan kreativitas peserta didik;
  2. Melahirkan lulusan yang memiliki kesadaran akan perkembangan imu pengetahuan,teknologi,seni dan awawsan ke-SD-an yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyrakat;
  3. Melahirkan lulusan yang siap pakai dan bersaing di era milenium ketiga serta memeiliki sikap inovatif guna mengembangkan pendidikan ke-SD-an.
MISI
  1. Menyelenggaraakan pendidikan untuk menyiapkan guru  SD profesional yang berdaya saing nasional dan global;
  2. Mengembangkan teori-teori peendidikan ke-SD-an dan keilmuan lain yang inovatif serta implementasinya melalui riset unggulan atau riset kolaboratif;
  3. Menyelenggarakan layanan pengabdian kepada masyrakat secara profesional dalaam rangka ikut serta memecahkan masalah pendidikan ke-SD-an;
  4. Menyelenggarakan pendidikan ke-SD-an melalui pengembangan jejaring kemitraan pada tingkat regional maupun nasional
TUJUAN
  1. Menghasilkan guru SD baik sebagai guru kelas rendah maupun guru kelas tinggi yang profesional
  2. Mengembangkan program pendidikan ke-SD-an sesuai dengan tuntutan masyrakat meliputi pengembangan konsp pengajaran ke-SD-an, pengembangan karir dalam bidang pembelajaran melakukan penelitian ke-SD-an secara terpadu, dan mengembangkan program kerja kolaboratif ke-SD-an dengan pihak yang terkait
SUMBER DAYA MANUSIA
Sejak berdirinya program studi PGSD Bumi Siliwangi tahun 2002, Prodi PGSD Bumi Siliwangi didukung oleh dosen tetap dan dosen tidak tetap lainnya berasal dari berbagai jurusan dan prodi di linkungan Universitas Pendidikan Indonesia yang diserahi tugas untuk memberikan kuliah sesuai dengan kebutuhan sebaran mata kuliah yang ditetapkan pada kurikulum PGSD. Berdasarkan kualifikasi pendidikan dosen pada prodi PGSD Bumi Siliwangi persentase Doktor 30% dan Magister 70%.
KURIKULUM
Jenis Mata Kuliah
SKS
KETERANGAN
Mata Kuliah Wajib 144 Mata Kuliah yang wajib diambil oleh seluruh mahasiswa terdiri dari MKU,MKKF,MKK Prodi
Mata Kuliah Pilihan
4
Bagi mahasiswa yag memilih konsentrasi tertentu (Keminatan Pendidikan Bahasa Indonesia, Keminatan Matematika, Keminatan IPS,Keminatan IPA,Keminatan Bahasa Inggris,Keminatan Keskerta) setelah mengambil 18 sks tetapi tidak menulis skripsi, maka harus mengambil 2MK yang ditentukan yang harus diambil sebanyak @2 sks
Jumlah Total 148

FASILITAS
A.Lokasi
Prodi PGSD Bumi Siliwangi terletak di tengah Kampus UPI Bumi Siliwangi yang berdekatan dengan perpustakaan Pusat, Lembaga Pengabdian pada masyarakat, Balai Bahasa,Gedung FPMIPA. Gedung tempat PGSD Bumi Siliwangi berdekatan pula dengan Sekolah Dasar Percobaan (SDP) Universitas Pendidikan Indonesia
B.Ruang Perkuliahan
Saat ini prodi di PGSD Bumi Siliwangi memiliki 6 ruang kuliah. Jumlah luas efektif keseluruhan ruang kuliah adalaj 660 m2 dengam daya tampung mahasiswa sebanyak 300 orang. Sebagian besar ruang kuliah sudah menggunakan Whiteboard, sedangkan OHP/LCD dibawa secara langsung ketka akan kuliah.
C. Ruang Laboratorium
Prodi PGSD Bumi Siliwangi memiliki 2 ruang laboraturium yang digunakan sebagai ruang laboratorium IPA dan laboratorium ke-SD-an.
D.Perpustakaan
Perpustakaan PGSD Bumi Siliwangi terintegrasi dengan perpustakaan pusat UPI. Perpustakaan memiliki koleksi 61.850 judul atau 163.969 eksmplar buku yang berasal dari pembelian dan sumbangan berlangganan sekitar 155 jurnal ilmiah berbahasa ingris untuk berbagai bidang ilmu pendidikan dan berbagai bidang ilmu pendidikan dan pendidikan disiplin ilmu, 271 jurnal ilmiah berbahasa indonesia serta CD-ROM ERIC (Education Resources Information Center).
E.Asrama Mahasiswa
Keadaan asrama PGSD FIP UPI gedung berlantai dua, dapat dikatakan terawat dengan baik. Penataan asrama mahasiswa terus dilakukan ioleh UPI secara bertahap dalam rangka pencapaian keseimbangan antar kebutuhan mahasiswa dan jumlah ruang yang tersedia


koala


universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.
     Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu